Minggu, 20 November 2016

Danau Tamblingan, Buleleng - Wisata Alam Nan Alami


Keeksotisan Pulau Bali tak pernah habis untuk di bahas ya Guys, sebut saja Kabupaten Buleleng yang berada di wilayah Bali Utara ini memiliki banyak tempat wisata nan menarik, mulai dari Pantai Lovina, Air Terjun Sekumpul, dan tak luput juga Danau Tamblingan. Danau Tamblingan ini merupakan salah satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar.

Jika diurutkan dari sebelah timur terdapat Danau Buyan dan Danau Beratan yang mana ketiganya diapit oleh hutan yang masih asri dan alami dengan khas udara pegunungan yang sejuk. Karena sejenis objek wisata alam, danau ini tidak dikembangkan sebagaimana seperti pariwisata modern guna menjaga kelestarian alam dan lingkungannya.

Danau Tamblingan terletak persis berdampingan dengan Danau Buyan, hanya saja dipisahkan oleh hutan belantara sekitar 1 km dan dihubungkan oleh kanal kecil. Danau Tamblingan dan Danau Buyan juga dikenal dengan sebutan  danau kembar di Bali ( twin lake ). Sumber air yang ada di danau tersebut adalah dari air hujan dan rembesan mata air hutan disekelilingnya.

Bagi wisatawan yang bekunjung disini bisa berkeliling danau dengan menyewa perahu milik warga sekitar.

Sejarah :

Pada abad 10 – 14 M kawasan Danau Tamblingan merupakan sebuah pemukiman yang berpusat di Gunung Lesung yang posisinya berada di sebelah selatan danau. Karena ada suatu alasan, maka para penduduk berpindah ke empat desa ( Catur Desa ), yaitu : Desa Munduk, Gobleg, Gesing, dan Umejero.

Keempat desa itu mempunyai ikatan spiritual dan memiliki tanggung jawab dan kewajiban penuh untuk menjaga kesucian danau beserta Pura yang ada di sekitarnya. Nama Tamblingan berasal dari dua kata bahasa Bali, Tamba dan Elingang ( atinya : obat dari  kemampuan spiritual ). Dalam cerita Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, dulunya masyarakat yang bermukin di wilayah tersebut pernah terkena wabah epidemi.

Untuk menyembuhkan wabah endemi, salah satu tokoh yang disucikan kemudian turun ke danau kecil yang terletak di bawah desa untuk mengambil air yang digunakan sebagai obat. Berkat doa dan kemampuan spiritual beliau, air tersebut mampu menyembuhkan penyakit yang diderita masyarakat desa. Seiring berjalannya waktu, kata Tamba dan Elingang lama kelamaan menjadi Tamblingan.

Suasana sakral memang masih terasa hingga saat ini, terbukti ada sekitar 11 pura di kawasannya, yang mana 2 pura diantaranya ( Pura Tukang Timbang dan Pura Embang ) adalah bangunan kuno yang sudah sudah berdiri kokoh sebelum abad ke 10.

Pura lain selain kedua pura tersebut adalah pura Dalem Tamblingan, Pura Gubug, Pura Endek, Pura Naga Loka, Pura Batulepang, Pura Tirta Mengening, Pura Pengukiran, Pura Sang Hyang Kawuh, Pura Ulun Danu serta Sang Hyang Kangin.

Alamat :

Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia.

Rute Menuju Ke Lokasi :

Jalan Bedugul – Singaraja - naik ke bukit - ikuti petunjuk papan jalan yang bertuliskan “Danau Tamblingan” - Desa Pancasari - Desa Wanagiri – Desa Munduk.

Baca juga :

Pura Uluwatu – Hal Menarik & Informasi

Pantai Amed – Hal Menarik & Informasi

Pantai Padang Bai – Hal Menarik & Informasi

Bali Safari Marine Park – Hal Menarik & Informasi

Art Centre Bali – Hal Menarik & Informasi






Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Danau Tamblingan, Buleleng - Wisata Alam Nan Alami

0 komentar:

Posting Komentar