Ketika berwisata di Pulau Bali tak bisa dilepaskan dengan banguan bersejarah, seperti Pura Tanah Lot yang masih satu lokasi dengan Pantai Tanah Lot. Dengan segala
sejarah yang dimilikinya juga patut untuk di bahas, tak luput dari itu Pura
Maospahit juga memiliki sejarah yang layak untuk diperbicangkan.
Pura Maospahit adalah peninggalan
Kerajaan Majapahit yang dibangun di abad 14-15 M silam. Jadi pura ini bergaya
arsitektur khas Jawa Timur, hal tersebut dapat terlihat dengan jelas dari
reliefnya yang terukir kokoh dipintu gerbangnya.
Bangunan yang terdapat di Pura
Maospahit yaitu;
> Arca Terrakota ( dibagian kiri dan kanan bangunan Pura Maospahit ).
> Arca Terrakota Pergina dan Fragmen Terrakota yang terletak di bangunan
gedung Kemimitan.
> Relief Garuda & Relief Bima ( terpahat
di bagian sisi kiri dan kanan Candi Bentar ).
Saat akan memasuki halaman depan Pura
Maospahit, wisatawan akan melihat sebuah gerbang yang berbentuk Candi Belah
atau juga disebut Candi Bentar. Sebelum menuju ke halaman belakang, pertama-tama
melewati Kori Agung yang berbentuk Paduraksa. Di saat sampai pada bagian
halaman belakang Pura Maospahit, ada banyak sekali bangunan maupun benda-benda
suci yang berbentuk tajuk, gedong, bale, padmasana, pelinggih, kori dan lain
sebagainya.
Bangunan Pura Maospahit tidak
terlalu besar, tetapi banguan ini mempunyai beberapa keistimewaan yang patut
untuk dikagumi. Pura Maospahit terdiri dari halaman depan atau jabaan dan
halaman belakang atau jeroan. Halaman belakang adalah halaman utama dari pura
tersebut, yang mana disusun mirip dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur.
Selain benda-benda yang sudah
disebut diatas, ada beberapa bangunan atau benda suci yang bisa dibilang lebih
penting. Benda ini merupakan peninggalan zaman prasejarah, benda arkeologi tersebut diantaranya :
> Meja Batu ( di dari bebatuan jenis Tuva Breksi, monolit berwarna hitam,
memiliki bentuk yang bulat ) yang berhiaskan bunga teratai, kepala Banaspati,
dan gajah.
> Prasada ( berbentuk segi empat, terdiri atas kaki, badan dan atap yang
makin ke atas makin meruncing dan bertingkat ).
> Batu Pesiraman ( terletak di sebelah barat laut meja batu, berbentuk
agak lonjong ditempatkan di atas bebaturan bata yang rendah ).
Alamat :
Jalan Ratna, Kelurahan Tonja, Kecamtan
Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Indonesia.
Baca juga :
13 Pantai Indah Di Pulau Bali Yang Disukai Wisatawan Indonesia
30 Cafe Kekinian Dengan Desain Menarik, Unik Dan Kece Buat Selfie Di Bali
13 Makanan Tradisional Khas Bali Yang Masih Eksis Sampai Sekarang
21 Oleh-Oleh Khas Bali Yang Enak, Tahan Lama Dan Mudah Di Dapat
20 Wisata Kuliner Terkenal Di Bali Yang Enak Dan Murah
20 Makanan Khas Di Bali Yang Enak Dan Murah
11 Tempat Wisata Kesukaan Wisatawan Indonesia Di Bali
42 Tempat Wisata Di Bali Yang Wajib Kamu Eksplor & Ketahui
Daftar Pantai Di Pulau Bali Yang Bisa Kamu Kunjungi
Spot Prewedding Di Pulau Bali Yang Harus Kamu Ketahui
13 Pantai Indah Di Pulau Bali Yang Disukai Wisatawan Indonesia
30 Cafe Kekinian Dengan Desain Menarik, Unik Dan Kece Buat Selfie Di Bali
13 Makanan Tradisional Khas Bali Yang Masih Eksis Sampai Sekarang
21 Oleh-Oleh Khas Bali Yang Enak, Tahan Lama Dan Mudah Di Dapat
20 Wisata Kuliner Terkenal Di Bali Yang Enak Dan Murah
20 Makanan Khas Di Bali Yang Enak Dan Murah
11 Tempat Wisata Kesukaan Wisatawan Indonesia Di Bali
42 Tempat Wisata Di Bali Yang Wajib Kamu Eksplor & Ketahui
Daftar Pantai Di Pulau Bali Yang Bisa Kamu Kunjungi
Spot Prewedding Di Pulau Bali Yang Harus Kamu Ketahui
0 komentar:
Posting Komentar